Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Apa isi kolom agama di KTP ateis?

Apa isi kolom agama di KTP ateis? Sejauh ini kolom agama diisi dengan agama orang tua, agama lama kami, atau dikosongkan. Sebenarnya perundangan di Indonesia sudah memungkinkan untuk mengosongkan kolom agama. Pasal 64 ayat 2 UU no 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan, ��bagi Penduduk yang agamanya belm diakui sebagai agama berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi�.� Pasal ini memberikan peluang bagi siapapun untuk mengosongkan kolom agama pada KTP-nya. Namun demikian sepertinya tidak banyak ateis yang sudah mengosongkan kolom agama pada KTP-nya. Ada yang mengisinya dengan Budha, dengan alasan karena Budha adalah agama non-teis sehingga paling dekat dengan ateisme. Mengganti kolom agama tidaklaah semudah yang dibayangkan. Tidak adanya arus informasi yang baik dalam sistem pemerintahan kita membuat banyak sekali petugas petugas di level kelurahan yang tidak mengetahui bahwa undang undangnya sud

Kenapa anda tidak jadi agnostik saja? Bukankah itu posisi yang lebih jujur?

Kenapa anda tidak jadi agnostik saja? Bukankah itu posisi yang lebih jujur? (Tidak tahu apakah Tuhan ada atau tidak) Pertama-tama kita bahas dulu arti dari agnostik. Agnostik berasal dari kata "A" yang berarti "tidak" dan "Gnostik" yang berarti "tahu". Jadi Agnostik artinya tidak tahu. Seringkali arti ini diperpanjang menjadi "Tidak tahu apakah Tuhan ada atau tidak". Jadi Agnostik adalah jawaban dari pertanyaan: "Apakah anda tahu bahwa Tuhan itu ada atau tidak?". Agnostikisme dan Ateisme tidak berada dalam satu kategori. Mirip seperti "Kendaraan" dan "Roda Empat". Tidak semua kendaraan ber-roda empat, tapi ada kendaraan yang ber-roda empat. Ateisme berangkat dari pertanyaan yang berbeda dari Agnostik-isme. Pertanyaannya adalah: "Apakah anda percaya Tuhan itu ada?". Yang tidak percaya disebut Ateis, dan yang percaya disebut Teis. Dari sini kita bisa ambil kesimpulan adanya empat mac

Apakah ateis itu komunis?

Apakah ateis itu komunis? Ateisme tidak sama dengan komunisme. Ateisme adalah ketidakpercayaan terhadap keberadaan Tuhan dalam hal ini Tuhan personal, Sang Maha Pencipta, dan Maha Berkehendak. Sementara komunisme adalah ideologi ekonomi politik. Oleh karena itu, tidak semua ateis adalah komunis dan tidak semua komunis adalah ateis. Seorang ateis bisa saja memiliki pandangan liberal, sekuler, kapitalis, atau juga komunis. Sementara itu, walaupun mungkin sebagian besar komunis adalah ateis, ada banyak orang beragama atau teis yang menganut komunisme sebagai ideologi ekonomi politiknya, di Indonesia contoh yang terkenal adalah Haji Misbach, sementara di India komunisme bukan hanya dirangkul, tetapi juga dipimpin oleh muslim, sementara di Amerika Latin, komunisme/marxisme mempengaruhi ajaran Katolik sehingga terbentuklah Teologi Pembebasan. Komunisme adalah paham yang menolak kepemilikan barang pribadi dan beranggapan bahwa semua barang produksi harus menjadi milik

Pernikahan: Bagaimana cara ateis menikah? Bagaimana prosesi pernikahan ateis?

Pernikahan: Bagaimana cara ateis menikah? Bagaimana prosesi pernikahan ateis? Prakteknya di Indonesia: Orang ateis di indonesia, akan menikah sesuai dengan agama dan kebudayaan yg dianut keluarga masing-masing mempelai, yg kemudian disepakati akan menggunakan adat dan agama keluarga mempelai pria atau keluarga mempelai wanita. Praktek di negara lain: Tergantung situasi dan kondisi. Kalau menikahnya di Indonesia ya menuruti aturan main di Indonesia. Kalau menikahnya di Belanda ya menuruti hukum Belanda. Kalau menikahnya di Amerika ya menuruti aturan Amerika. Idealnya: Pernikahan adalah perayaan cinta antara dua pasangan yg saling mengasihi dan berkomitmen untuk hidup bersama membentuk suatu keluarga. Tidak butuh agama untuk itu, tidak butuh diresmikan dalam ritual keagamaan, acara pernikahan justru bisa dibuat bebas seperti yg pasangan impikan, bisa dibuat seromantis mungkin dimana fokusnya adalah cinta dari pasangan itu sendiri :) Analisis: Prosesi pernikahan mem

Lebih Lanjut Terkait Penampakan Hantu

Lebih Lanjut Terkait Penampakan Hantu Ada banyak penjelasan yang dapat menjelaskan fenomena penampakan hantu, dan bagaimana seseorang dapat �melihatnya� atau �merasakannya�. Diantara penjelasan-penjelasan tersebut ada beberapa yang cukup simpel. Yang pertama adalah pareidolia. Pareidolia adalah tipe ilusi atau salah persepsi yang melibatkan stimulus kabur yang dipandang jelas dan berbeda (Schick and Vaughn, 2001). Contohnya seperti ketika kita melihat bentuk jerapah di awan, atau bentuk-bentuk wajah di berbagai hal, bahkan deretan tanda baca seperti �:-)� bisa dipandang sebagai sebuah wajah, lengkap dengan atribut emosional yakni emosi senang. Hal yang sama juga terjadi ketika kita dihadapkan pada berbagai gambar yang bentuknya memang mirip dengan wajah manusia meskipun sebenarnya bukan. Itulah yang sering muncul pada foto-foto atau rekaman penampakan. Selain itu suara yang sebenarnya acak, namun karena terdengar mirip, akhirnya juga dapat dipersepsi sebagai suara �s

Lebih dulu mana Telur atau Ayam

Lebih dulu mana Telur atau Ayam Kalau yang ditanyakan lebih dulu mana telur ayam atau ayam, maka pertanyaan ini tidak bisa dijawab tanpa memberi definisi yang tegas mengenai apa yang dimaksud dengan "telur ayam." Bagaimana kita menamai telur? Apakah telur X adalah telur yang dikeluarkan dari induk X atau telur yang darinya menetas seekor anak X? Misalkan seekor buaya bertelur dan dari telur itu menetas seekor gajah, maka telur itu dinamai apa? Telur buaya--karena keluar dari buaya--atau telur gajah--karena dari telur itu keluar seekor gajah? Misalnya seekor red jungle fowl bertelur dan dari telurnya itu menetaslah seekor ayam. Dinamai apa telurnya? Telur red jungle fowl atau telur ayam? Misalnya seekor red jungle fowl dengan 99% gen ayam bertelur dan dari telur itu menetaslah seekor ayam 100%. Dinamai apa telurnya? Telur red jungle fowl dengan 99% gen ayam atau telur ayam 100%? Kalau kita sudah mendefinisikan bagaimana menamai telur--berdasarkan yang men

Bagaimana Mengurus Jenazah Seorang Ateis

Bagaimana Mengurus Jenazah Seorang Ateis? Apakah Ada Tata Cara Pemakaman, Penguburan, atau Pengurusan Jenazah dalam Ateisme? Bagaimana jenazah seorang ateis diurus (dikubur, dikremasi, dijadikan bahan penelitian dan lainnya) sangat tergantung pada orang disekitarnya yang masih hidup. Dalam ateisme tidak ada aturan baku yang harus diikuti, ateisme bukan agama, bukan pula ajaran. Oleh karenanya, jawabannya bisa apa saja, dikubur dibakar dan lain-lain tergantung dari budaya mana yang diikuti oleh orang-orang terdekat di sekitarnya atau berdasarkan kehendak keluarga yang ditinggalkan, atau berdasarkan wasiat yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dan dijalankan oleh orang yang masih hidup. Itupun semuanya tergantung situasi dan kondisi. Kalau mati dalam perang dan tak sempat diurus, tidak bisa protes juga. Atau mati dalam kecelakaan pesawat dan pesawatnya jatuh ke laut dalam, mau bilang apa juga. Banyak juga pendaki gunung dan penjelajah yang mati di tempat-tempat yang j

Apakah Anda percaya terhadap penciptaan?

Apakah Anda percaya terhadap penciptaan?     Apakah itu "penciptaan" kalau bukan tiba-tiba muncul ada dari ketiadaan? Apakah ini kebetulan muncul, secara ajaib muncul? Adanya sosok pesulap tidak menjelaskan sebuah pertunjukan sulap. Apa yg kita cari bukanlah cerita sulap kan, yang kita cari adalah mekanisme yg menjelaskan munculnya alam semesta, manusia, dll, yg berdasar fakta-fakta yg bisa kita dapat dari alam. Dari situ baru kita bisa lebih mengerti ttg kehidupan kita dan alam semesta tempat kita tinggal. Inilah sebenarnya inti dari sains, yakni kita merendahkan hati dan mengakui semua orang selalu bisa saja salah, dan kita berusaha mendapatkan apa yg benar berdasarkan apa yg bisa kita amati di alam. Tidak ada manusia yg absolut sempurna, tidak ada juga kitab yg absolut sempurna.

Apa ideologi politik para ateis?

Apa ideologi politik para ateis? Para atheis bisa memiliki ideologi politik yang berbeda beda dan semuanya sah sah saja. Namun mayoritas ateis mendambakan diterapkannya sistem sekuler yang baik dan demokratis. Sekulerisme memungkinkan bahwa aturan negara tidak dicampuradukkan dengan aturan agama. Segala bentuk peraturan dan perundangan harus memiliki landasan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan demi kepentingan bersama dan bukan landasan yang bersumber dari kitab suci. Sekulerisme memberikan ruang kepada siapapun untuk menjalankan ritual keagamaan yang dia percaya dalam batasan tidak mengganggu kepentingan kehidupan orang lain. Bahwa hukum negara diberlakukan sebagai hukum negara dimana semua orang harus tunduk padanya. Anda tidak bisa lolos mengendarai motor menggunakan sorban dengan dalil agama ketika aturan negara menyuruh anda mengenakan helm, dan masih banyak lagi. Sayangnya banyak sekali persepsi salah mengenai sekulerisme berkembang dimasyarakat

Jika tidak ada surga dan Neraka, bagaimana dengan orang orang jahat yang lolos dari peradilan dunia?

Jika tidak ada surga dan Neraka, bagaimana dengan orang orang jahat yang lolos dari peradilan dunia? Hal paling menyesakkan adalah mengetahui bahwa tidak ada keadilan sejati. Bahwa yang ada sebenarnya hanyalah siapa yang kuaat dan siapa yang lemah. Hukum di negara kita bertindak seolah surga dan neraka tidak ada. Jika tidak, maka segala sesuatu akan diserahkan pada hukuman akhirat. Sejauh apa yang kita ketahui tidak ada sedikitpun indikasi bahwa surga dan neraka ada. Tentu kami akui bahwa idealnya segala perbuatan akan mendapatkan balasannya, yang baik ataupun yang buruk. Namun hal hal yang ideal tidak selalu terjadi. Idealnya surga dan neraka perlu ada dimana orang orang jahat akan mendapat ganjaran, namun kami sadar bahwa sangat mungkin surga dan neraka tidak ada. Inilah yang memotivasi kita untuk menegakkan keadilan di buka bumi. Agar tercipta kenyamanan bersama. Agar tidak ada orang orang yang merasa segala perbuatannya benar karena berlindung dibalik peri

Tanpa agama, apa landasan moral ateis?

Tanpa agama, apa landasan moral ateis? Landasan moral dapat berasal dari mana saja. Tidak perlu agama untuk sekedar mengetahui bahwa membunuh dan merampok itu tidak baik. Segala yang kruisal tertuang dalam hukum. Hukum dibuat oleh manusia dengan konsekuensi nyata. Bukan ancaman neraka. Agama dapat berfungsi cukup baik ketika hukum manusia tidak dapat dilaksanakan. Kita perlu sesuatu untuk �menakut nakuti� manusia agar berbuat baik. Kita perlu hukuman imajiner bahwa sesuatu selalu mengawasi kita dan akan menghukum kita setelah mati kelak. Itulah ketika agama berperan sebagai white lie. Kebohongan untuk membuat orang berbuat baik. Namun apakah surga, neraka, pahala, dosa, malaikat pencatat amal perbuatan itu benar benar ada? Dalam konteks atheisme dan humanisme ada istilah golden rule, dengan variasinya seperti silver rule atau platinum rule yang kurang lebih berbunyi sebagai berikut: �Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan.� Jika ini diberl

Mengapa Ada Orang yang Jatuh dari Ketinggian tapi Tidak Mati?

Ada beberapa peristiwa yang pernah terjadi ketika seseorang terjatuh dari ketinggian, bahkan ratusan meter tetapi tidak mati. Faktor-faktor yang menyelamatkan diantaranya faktor gesekan dengan udara yang menghambat kecepatan jatuh, apakah tubuh terbungkus dengan baik atau tidak, posisi jatuh, dan kekenyalan daratan tempat jatuh serta banyak faktor lain. Kadang, ketika semua faktor mendukung dan dalam kondisi yang sangat pas, seseorang bisa selamat, bahkan ketika jatuh dari ketinggian ratusan meter. Michael Holmes, seorang penerjun payung yang parasutnya tidak terbuka sempurna dilaporkan jatuh dari ketinggian 12.000 kaki (kira-kira 4.000) meter dan selamat walaupun paru-parunya bocor dan kakinya patah. Memang parasutnya walaupun tidak sempurna masih bisa menahan kecepatannya sedikit, tetap saja dia jatuh menabrak bumi dengan kecepatan kira-kira 150 km/jam di semak blackberry yang rimbun. Ada pula catatan mengenai korban yang selamat yang jatuh

Apakah ateisme itu?

Apakah ateisme itu? Secara luas ateisme adalah tidak adanya kepercayaan terhadap keberadaan Tuhan atau dewa-dewa ( lack of belief in god(s) ). Biasanya secara umum Tuhan yang dimaksud di sini adalah sosok Tuhan berkepribadian ( personal god ) seperti misalnya yang digambarkan oleh agama-agama samawi/Abrahamik seperti Yahudi, Kristen, Islam, dan lain sebagainya, yang menggambarkan Tuhan sebagai mahkluk maha kuasa, tidak terlihat, berkehendak, mengatur takdir, dsb. Secara lebih spesifik,ada banyak variasi ketidakpercayaan terhadap Tuhan dalam apa yang disebut secara umum sebagai ateisme.  Para ateis tidak memiliki satu nabi, kitab, atau aliran baku tertentu.  Seorang ateis bisa secara positif menolak keberadaan Tuhan, atau menganggap bahwa Tuhan tidak ada (ateisme positif/kuat), tetapi bisa juga membuka kemungkinan bahwa Tuhan itu bisa jadi ada, tetapi saat ini tidak melihat adanya alasan atau bukti yang kuat untuk mempercayai keberadaan Tuhan (ateisme negatif/lemah).

Apa yang membuat seseorang menjadi ateis?

Apa yang membuat seseorang menjadi ateis?  Dari judul dapat kita simpulkan bahwa ateis berpendapat dan Ada berbagai macam alasan yang membuat seseorang menjadi ateis. inijawban mereka yang di rangkum berbagai sumber: Pada awalnya semua manusia lahir tanpa beragama ataupun menyembah Tuhan tertentu, dan, terutama yang umumnya terjadi di Indonesia, saat mereka beranjak dewasa kemudian menganut agama yang dianut orang tua atau orang-orang terdekat mereka. Dalam perkembangannya ada yang lantas mendapati dirinya skeptis (ragu) terhadap ajaran yang sudah lama dianutnya itu.  Bisa karena dia menganggap ajaran tersebut tidak memiliki alasan atau bukti yang cukup untuk dianggap sebagai sebuah fakta, melainkan spekulasi atau konstruksi manusia yang sangat luar biasa sehingga seolah mampu memberikan segala jawaban mendasar tentang asal usul dan tujuan kehidupan.  Ada juga yang karena renungan dan pemikiran filosofis tertentu, akhirnya meragukan kebenaran kepercayaan tersebut.

Mengapa sebagian ateis tidak setuju/menentang agama?

 Berdasarkan Jawaban Para Ateisme yang di rangkum berbagai sumber ini jawaban Mereka Jawab: 1. Mereka berpendapat bahwa agama berpotensi membuat manusia melupakan empati. Pertanyaan pertama yang sering kita dengar dari orang beragama adalah: "Kalo lo ateis, hidup lo ga punya aturan dong? Enak bisa bunuh dan perkosa siapa aja." Well, manusia memiliki empati karena secara alami manusia paham�karena sudah belajar survive secara berkelompok�bahwa dia tidak bisa melakukan segala perbuatan dengan sebebas-bebasnya terhadap orang lain. Hampir semua orang, baik yg beragama maupun tidak beragama, memiliki empati dan melakukan tindakan sehari-hari berdasarkan naluri empati tsb. 2. Agama berpotensi menyulitkan dalam penalaran atau pembelajaran mengenai fenomena alam. Pertanyaan yang sering didengar adalah, "Kalo lo ga percaya tuhan, terus siapa yang ciptain alam ini?" Ini bukan pertanyaan yang tepat, karena ada asumsi dasar bahwa alam diciptakan. Pertanyaan yan