ISLAM BERSATU, TAKKAN TERKALAHKAN



Penulis: Hetik Yuliati

Dapat dikatakan bahwa saat ini pertumbuhan islam di dunia sangat pesat. Menurut Wikipedia pada tahun 2010, jumlah populasi muslim dunia mencapai 1,6 milyar. Kemudian pada tahun 2012 jumlah populasi muslim adalah 2.1 milyar (www.religiouspopulation). Bahkan didalam The Almanac Book of Factstahun 2011 dikatakan bahwa pertumbuhan agama islam dalam satu dekade terakhir mencapai 235%.
Namun pertumbuhan populasi islam di dunia ini tidak juga menjadikan islam sebagai agama yang dimuliakan. Islam masih saja dibenturkan dengan ide terorisme, agama intoleran, radikal, dan stigma-stigma negatif lainnya. Negri-negri muslim yang kaya raya, penduduknya mayoritas miskin, karena dijajah dan dijarah kekayaannya oleh asing dan aseng. Para pemimpin di negri muslim juga seolah membungkam eksistensi kaum muslimin di negri-negri mereka. Seperti yang terjadi di Indonesia, penista alquran dibela, para ulama� ditangkap dan dianggap makar, terjadi kriminalisasi ulama� dan aktivis mahasiswa, bahkan ormas islam pun juga mulai dibubarkan. Negri muslim tak lagi mengadopsi islam untuk mengatur kehidupan mereka, karena liberalis kapitalis lebih menguntungkan dalam urusan dunia.
Didalam tubuh islam juga mulai dikoyak dengan cara adu domba oleh pihak asing agar sesama umat islam saling bermusuhan dan saling sikut. Hal ini mulai terlihat pada saat Pilkada DKI Jakarta yang dipicu oleh persaingan dua pasangan calon gubernur DKI Jakarta. Juga setelah terjadinya penistaan alquran oleh salah satu paslon, terjadi perpecahan umat islam yang sangat kentara, antara pembela �sang penista Al-quran� dengan �para pembela Al-quran� yang puncaknya terjadi aksi pada tanggal 2 desember 2016 atau biasa dikenal sebagai Aksi 212. Perpecahan umat islam ini kemudian diikuti oleh berbagai tindakan yang kurang terpuji seperti pembubaran pengajian, hingga saling ejek di media sosial. Jika hal ini terus berlanjut, kaum muslimin akan semakin tertindas dan orang-orang kafir tinggal menuai hasil kemenangan atas kaum musimin.
Kejadian ini sudah dikatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam hadistnya:
 �Nyaris sudah para umat (selain Islam) berkumpul (bersekongkol) menghadapi kalian sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang makan menghadapi bejana makanannya.� Lalu bertanya seseorang, �Apakah kami pada saat itu sedikit?� Beliau menjawab, �Tidak, bahkan kalian pada saat itu banyak, akan tetapi kalian itu buih seperti buih banjir, dan Allah akan menghilangkan dari diri musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian dan menimpakan ke dalam hati-hati kalian wahn (kelemahan).� Maka seseorang bertanya, �Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?�. Kata beliau, �Cinta dunia dan takut mati.� (HR Abu Daud no. 4297, shohih li ghairihi)
Dulunya, pasukan kaum muslimin adalah pasukan yang paling ditakuti dan paling disegani meskipun jumlah mereka sedikit dibandingkan kaum kafir. Mendengar kata pasukan kaum muslimin saja membuat nyali para musuh ciut. Namun sekarang, islam tak ada apa-apanya. Peraturan islam hanya digunakan untuk ritual ibadah saja. Untuk peraturan ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik, aturan islam jarang dipedulikan oleh kaum muslimin itu sendiri. Di saat negara kita dijarah barang tambangnya, kita hanya bisa diam. Di saat pemerintahan disetir asing dan aseng, kita hanya diam. Di saat kemaksiatan meraja lela dimana-mana, kita hanya bisa diam. Tak jarang kaum muslimin hanya menumpuk harta, bahkan menjual agamanya demi harta dan jabatan. Itulah wajah baru kaum muslimin saat ini, maka tak sulit bagi kaum kafir untuk menguasai peradaban dunia setelah runtuhnya khilafah 1924 M. Kaum muslimin benar-benar menjadi buih di lautan, terombang-ambing tanpa pegangan yang kuat.
Jumlah kaum muslimin yang sangat banyak, bahkan tahun 2012 sudah mencapai lebih dari 2 milyar ini, tidak membuat musuh (kafir harbi fi�lan) takut kepada kaum muslimin. Bahkan mungkin sebaliknya, banyak dari kaum muslimin yang malah takut terhadap musuh. Umat islam takut jika dibilang tidak toleran, maka ada sebagian dari kaum muslimin sampai �maaf� menjaga gereja. Umat islam takut dibilang teroris, sehingga takut untuk berjihad atau melawan kedzoliman penguasa. Umat islam takut dibilang tidak mengikuti zaman, sehingga mereka ikut-ikutan latah dengan menggandrungi budaya barat yang jauh dari islam.
Untuk itu, sangat penting bagi kaum muslimin agar kembali kepada peraturan islam secara utuh dalam mengatur segala hal dalam kehidupan mereka. Umat islam haruslah menyelesaikan segala permasalan dan perselisihan dengan Alquran dan Al-Sunnah. Allah SWT berfirman dalam surat An-nisa� ayat 59:
�Hai orang-orang yang beriman, ta�atilah Allah dan ta�atilah Rasul(Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur�an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.�
Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa yang dimaksud ulul amri adalah mencakup umara� (penguasa/pemerintah) dan juga ulama (ahli ilmu agama). Beliau juga menjelaskan bahwa makna taatilah Allah artinya ikutilah Kitab-Nya (Al Qur�an). Sedangkan makna taatilah Rasul adalah ambillah ajaran (Sunnah) beliau. Adapun makna ketaatan kepada ulul amri adalah dalam rangka ketaatan kepada Allah bukan dalam hal maksiat. Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam pernah bersabda dalam hadits yang shahih,
�Sesungguhnya ketaatan itu hanya boleh dalam perkara ma�ruf (bukan kemungkaran).� (HR. Bukhari dan Muslim).
Apabila kalian berselisih dalam suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul. Kalimat tersebut maknanya adalah kembali merujuk kepada Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Dalam menyelesaikan suatu masalah, hendaklah tidak menggunakan emosi dan tidak melihat asas manfaat menurut manusia. Di dalam Al-quran dan As-sunnah sangat lengkap aturan-aturan yang mengatur seluruh kehidupan manusia, jadi cukuplah Al-quran dan As-sunnah dijadikan pedoman hidup mulai dari perkara kecil di rumah, perkara ukhuwah, hingga perkara politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan.
Kemudian hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh kaum muslimin saat ini adalah persatuan seluruh umat islam. Hal ini sudah diterangkan Allah SWT dalam firmannya:
�Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara.� (QS Ali Imran:103)
Sangat penting adanya persatuan dalam tubuh kaum muslimin. Al Qurthubi menafsirkan ayat ini, �Sesungguhnya Allah Ta�ala memerintahkan persatuan dan melarang dari perpecahan. Karena sesungguhnya perpecahan merupakan kebinasaan dan al jama�ah (persatuan) merupakan keselamatan.� [Al Jami� Li Ahkamil Qur�an 4/159.].
Allah SWT juga berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 10 bahwa:
�Sungguh kaum mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah diantara saudara-saudara kalian.�
Di China sedang terjadi intimidasi kepada muslim China agar mereka tidak berpuasa di bulan Ramadhan, China juga melarang burqa dan jenggot, dan juga melarang nama bayi Islam. Di Suriah, Palestina, dan Myanmar terjadi pembantaian umat islam yang luar biasa mengerikan. Sesungguhnya mereka semua adalah saudara kita yang seharusnya kita lindungi. Mereka adalah satu tubuh dengan kita, saat mereka disakiti, kita pun merasakan sakit yang luar biasa. Namun kita tidak dapat melakukan apapun karena saat ini perasaan itu sudah mulai pudar oleh pemikiran liberal dan perpecahan di tubuh kaum muslimin.
Rasulullah SAW juga bersabda: �Perumpamaan kaum mukmin itu dalam hal kasih sayang, sikap welas asih dan lemah lembut mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh lainnya akan merasakan panas dan demam. (HR Abu Dawud).
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy�ari, dari Nabi, beliau bersabda,
Seorang mukmin terhadap orang mukmin yang lain seperti satu bangunan, sebagian mereka menguatkan sebagian yang lain, dan beliau menjalin antara jari-jarinya.�
Bagaimana dengan keadaan kaum muslimin saat ini? Kita seperti bangunan yang hampir roboh. Banyak dari kaum muslimin yang tidak peduli dengan nasib kaum muslim lainnya. Sifat individualis yang merupakan produk liberal sudah mulai mendarah daging ditubuh kaum muslimin.
Dalam riwayat lain Rasulullah juga bersabda:
Muslim itu saudara bagi muslim yang lain, dia tidak boleh menzhaliminya, membiarkannya (dalam kesusahan), dan merendahkannya. Takwa itu di sini, -beliau menunjuk dadanya tiga kali- cukuplah keburukan bagi seseorang, jika dia merendahkan saudaranya seorang muslim. Setiap orang muslim terhadap muslim yang lain haram: darahnya, hartanya, dan kehormatannya. (HR Muslim no. 2564; dan lainnya dari Abu Hurairah).
Untuk itu mari kita semua merajut kembali persatuan umat islam, menjadikan kita umat yang mulia, meraih kembali kejayaan islam yang sempat hilang. Kita jadikan persatuan ini untuk menolong saudara-saudara kita di Suriah, Palestina, Myanmar, China, dan negri-negri muslim lainnya yang saat ini masih diperangi oleh orang-orang kafir. Kita jadikan persatuan kita ini untuk melawan penjajah negri kaum muslimin dari kafir harbi fi�lan. Mari bersatu untuk meraih kemenangan di dunia dan di akhirat.
Tidak perlu memandang kita dari firqoh yang mana, tidak perlu lagi memandang kita dari ormas mana, tidak perlu lagi memandang kita dari negara mana, kita ini sama, kita ini adalah satu. Tujuan semua umat islam sama, yaitu mengharapkan ridho Allah untuk meraih surganya. Kita ini saudara, kita adalah satu tubuh, kita berada di kapal yang sama. Umat islam itu saling melengkapi, janganlah merasa paling benar, namun mari kita mencari kebenaran bersama-sama dengan memecahkan semua permasalahan di Al-quran dan As-sunnah. Mari bersama-sama menggapai ridho Allah. Mari bersama-sama mencari surga yang Allah janjikan.
Seperti dalam perang Badar pasukan muslim dalam jumlah yang sedikit, mampu mengalahkan pasukan kafir dalam jumlah yang jauh lebih banyak dengan persenjataan lengkap. Itulah kemenangan islam atas kehendak Allah. Kaum muslimin saat ini jumlahnya sangat banyak. Janganlah kita hanya menjadi buih di lautan. Jadilah seperti pasukan dalam perang Badar yang kuat. Bersatulah. Tegakkan kalimat Allah dan bela Agamanya. Tegakkan semua syariah yang Allah perintahkan. Mari kita raih kehidupan mulia dibawah hukum-hukum Allah.
Dari Sauban radhiyallahu �anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda:
�Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan (memperlihatkan) bumi kepadaku. Sehingga, aku melihat bumi mulai dari ujung Timur hingga ujung Barat. Dan umatku, kekuasaannya akan meliputi bumi yang telah dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku�.� (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
Sabda Rasulullah, �umatku, kekuasaannya akan meliputi bumi yang telah dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku� belum terrealisasikan hingga sekarang. Karena sampai sekarang islam belum pernah menguasai bumi mulai ujung Timur hingga ujung Barat (seluruh dunia). Dan ini akan terjadi di masa yang akan datang. Ini adalah kepastian yang Allah janjikan. Untuk itu, umat islam harus bersatu, jangan lagi terpecah-belah. Umat islam harus segera menyambut berita gembira ini dengan berjuang memenangkan islam di seluruh penjuru dunia. Mari bersama-sama mencari kemenangan yang hakiki. Islam bersatu, tak akan terkalahkan.
Semoga Allah segera menyatukan hati seluruh kaum muslimin dan memenangkan kami dalam menegakkan kalimat tauhid di seluruh penjuru dunia, aamiin yaa robbal �alamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh dan Latihan Soal Jurnal Umum Akuntansi Perusahaan dagang (Plus Jawaban) 2

CONTOH MAKALAH GRAMMAR BAHASA INGGRIS

Sinopsis City Hunter Drama Korea Episode 20