AS AKUI YERUSALEM SEBAGAI IBU KOTA ISRAEL, SAATNYA MUSLIM DUNIA BERSATU



Masih segar di ingatan, saat umat Islam negeri ini bersatu dalam aksi 212 membela Al Quran. Sebuah aksi yang dipicu penistaan Al Quran oleh Ahok. Kembali lagi umat islam tersakiti oleh penguasa liberal. Kali ini sang penguasa kapitalisme Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin menjadikan kota suci umat islam sebagai ibu kota dari Zionis Yahudi (Negara Israel). Presiden Amerika Serikat Donald Trump memenuhi janji kampanyenya untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pidato bersejarah Trump ini disampaikan di Gedung Putih, Washington DC, pada  Rabu (6/12) siang waktu AS, atau Kamis (7/12) dini hari waktu Indonesia. Keputusan ini menurut Trump bertujuan untuk mewujudkan perdamaiaan dunia.
Pernyataan Trump yang mencatut �ide perdamaian dunia� ini merupakan kebohongan kepada publik. Bahkan sebaiknya, pernyataan Trump ini dapat memicu perpecahan bahkan peperangan di dunia. Deklarasi pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalaem memberikan makna simbolis yang mendalam dan makin menyulitkan proses perdamaian Israel-Palestina. Yerusalem merupakan kota suci dalam sejarah umat islam, dan umat islam tidak akan diam dengan pernyataan Trump untuk menjadikan kota tersebut sebagai ibu kota dari zionis Yahudi yang telah membantai umat islam selama puluhan tahun disana.
Keputusan Trump juga telah mendapatkan kecaman yang meluas dari para pemimpin dunia, termasuk  Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin hingga Presiden Indonesia Joko Widodo. Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan darurat pada hari Jumat waktu New York untuk menyikapi krisis Yerusalem. Dalam pertemuan ini, banyak negara menentang keputusan Trump dan menolak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pada hakikatnya tanah Yerusalem (Palestina) adalah tanah waqaf milik seluruh kaum muslimin. Penaklukkan Yerusalem (Palestina) pada 637 M merupakan peristiwa sangat penting dalam sejarah Islam. Meskipun saat itu umat Islam memiliki kekuatan militer mengagumkan, tetapi kota ini dapat dibebaskan tanpa pertumpahan darah. Uskup Patriarch, simbol kekuasaan tertinggi yang mewakili penduduk Yerusalem, menyerahkan kotanya kepada umat Islam. Yerusalem (Palestina) merupakan tanah kharajiyah yang ditaklukkan pada masa Umar Bin Khathab, sehingga statusnya menjadi milik seluruh kaum muslimin. Tanah ini haram hukumnya diserahkan atau diperjualbelikan kepada non muslim, apalagi dirampas oleh mereka. Namun pada kenyataannya, tanah Palestina mulai dirampas oleh Zionis Yahudi yang telah berhasil mendirikan entitas negaranya pada tahun 1948 dengan menduduki 77% tanah Palestina dan setelah mengusir 2/3 (dua pertiga) rakyat Palestina dari tanah mereka. Sejak saat itu, terjadilah pembantaian yang luar biasa oleh Zionis Yahudi terhadap rakyat di Palestina. Bahkan sekarang Zionis Yahudi mendapat angin segar dengan pernyataan Trump yang mengakui ibu kota Israel adalah Yerusalem.
Umat Muslim Dunia Harus Bersatu dan Melawan
Perampasan yang nyata atas tanah kharajiyah Palestina, dengan pernyataan Trump untuk mendukung Yerusalem sebagai ibu kota Israel, haruslah menjadi momentum besar bagi umat islam dunia untuk bersatu. Seperti saat penistaan Al-quran yang dilakukan Ahok tahun lalu yang mampu menjadikan umat islam di Indonesia bersatu, satu suara untuk meminta pertanggungjawaban Ahok. Kali ini persoalan yang sangat besar yaitu pengambilan paksa tempat bersejarah umat islam Yerusalem yang didalamnya terdapat Masjidil Aqsa milik umat, layaknya menjadi pemacu persatuan umat yang lebih besar dalam cakupan dunia.
Aksi 212 tahun lalu, yang diperkirakan berjumlah sekitar 7 juta masa saja, telah menciutkan penguasa. Bagaimana jika ratusan juta bersatu? Bagaimana jika milyaran manusia bersatu dengan satu suara menyuarakan islam dan mengambil kembali tanah Palestina yang merupakan hak kaum muslimin?
Dahulu, umat muslim sangat ditakuti oleh musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak. Berbeda dengan sekarang, umat islam berjumlah sangat banyak, namun bagaikan buih dilautan. Musuh tidak gentar lagi menghadapi islam, karena islam sudah di sekat-sekat dan terpecah dengan dalih nasionalisme dan kebangsaan. Umat tidak lagi peduli dengan saudaranya, hanya karena alasan beda negara. Padahal pembuatan negara-negara yang memecah belah umat islam, tak lain adalah karya dari kafir penjajah yang telah menghancurkan khilafah islam sejak tahun 1924 Masehi.
Kejadian ini sudah dikatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam hadistnya:
 �Nyaris sudah para umat (selain Islam) berkumpul (bersekongkol) menghadapi kalian sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang makan menghadapi bejana makanannya.� Lalu bertanya seseorang, �Apakah kami pada saat itu sedikit?� Beliau menjawab, �Tidak, bahkan kalian pada saat itu banyak, akan tetapi kalian itu buih seperti buih banjir, dan Allah akan menghilangkan dari diri musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian dan menimpakan ke dalam hati-hati kalian wahn (kelemahan).� Maka seseorang bertanya, �Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?�. Kata beliau, �Cinta dunia dan takut mati.� (HR Abu Daud no. 4297, shohih li ghairihi)
Untuk itu, tidak ada jalan lain untuk mengambil kembali Yerusalem, tanah Kharajiyah umat islam yang telah dirampas oleh Zionis Israel, kecuali bersatunya umat islam di dunia. Jangan lagi menjadi buih dilautan, jadilah ombak besar yang mampu menjatuhkan kapal musuh. Jadilah seperti pasukan muslim dalam perang Badar yang mampu mengalahkan pasukan kafir dalam jumlah yang jauh lebih banyak dengan persenjataan lengkap. Itulah kemenangan islam atas kehendak Allah. Jangan lagi membatasi persatuan kita dengan perbedaan negara, karena sesungguhnya kita adalah satu tubuh. Bersatunya umat islam akan menggetarkan dunia, bersatunya umat islam akan mengembalikan kejayaan islam. Kembalilah kepada Al-quran dan As-sunnah dan perjuangkanlah kebenaran. Tegakkan kalimat Allah dan bela Agamanya, karena kemenangan sangat dekat.
Semoga ini Tanda dari Allah akan Kemenangan di Depan Mata
�Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan �ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah �ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam�. [HR. Imam Ahmad]
Saat ini kita sedang ada di masa mulkan jabariyyah (diktator), zaman dimana para pemegang kekuasaan (orang kafir dan Yahudi) memimpin peradaban dengan sekehendak mereka sendiri. Umat islam diperlakukan semena-mena, umat islam dituduh sebagai teroris, umat islam dikerdilkan dengan judgment negatif yang menyemat di identitas mereka. Namun masa ini insyaAllah tidak akan lama lagi, karena saat Allah berkehendak, maka Allah akan mengganti masa kediktatoran ini dengan mengembalikan kejayaan islam, yaitu zaman Khilafah �ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Khilafah adalah janji Allah, dan manusia wajib untuk memperjuangkan dan mendakwahkannya.
Untuk itu, ini adalah saat yang tepat untuk membangkitkan umat, sudah saatnya umat dunia bersatu. Umat islam dunia harus bangkit menyambut janji Allah dan meraih kejaan islam kembali. Yakinlah, janji Allah pasti ditepati. Berjuanglah dengan penuh keyakinan seperti saat penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al-fatih tahun 1453 M karena umat meyakini bahwa Konstantinopel pasti takluk seperti yang pernah  Rosulullah sabdakan.
Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma? Rasul menjawab, �Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.� Yaitu: Konstantinopel. (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Keyakinan akan hadist inilah yang memberikan semangat luar biasa kepada umat islam saat itu untuk memperjuangkan kemenangan atas Konstantinopel. Begitu juga dengan janji Allah akan kepastian Khilafah �ala Minhaaj al-Nubuwwah sebentar lagi. Dan dengan khilafah ini, maka hati setiap muslim akan disatukan. Tidak akan ada lagi penindasan dan kesewenang-wenangan pemerintahan kafir yahudi terhadap umat islam. Dengan khilafah pula, kaum muslimin akan menjadi umat terbaik dengan penerapan seluruh hukum islam secara kaffah sesuai dengan Al-quran dan As-sunnah, sehingga dapat menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat.
Wallohu A�lam Bis-Showab

Penulis: Hetik Yuliati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh dan Latihan Soal Jurnal Umum Akuntansi Perusahaan dagang (Plus Jawaban) 2

CONTOH MAKALAH GRAMMAR BAHASA INGGRIS

Mascara Girlband Indonesia